Halaman
Bioteknologi
i
BIOLOGI
Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA
XI
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
ii
untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA
Penulis:
Faidah Rachmawati
Nurul Urifah
Ari Wijayati
Penyunting:
Erminawati
Pewajah Isi:
Sholichuddin Fanani
Ilustrasi
:
Tubagus Eko, Anom Prasetyo
Pewajah Sampul
:
Ipan Sopyan
Font Isi yang Digunakan
:
Book Antiqua, Helvetica
Ukuran Buku :
21 x 29,7 cm
BIOLOGI
Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
Hak Cipta Buku ini dibeli Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit Ricardo,CV
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
574.07
FAI
FAIDAH Rachmawati
b
Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA /
penulis, Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati ; penyunting, Eminawati
; ilustrasi, Tubagus Eko, Anom Prasetyo. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
v
i
, 193 hlm, : ilus. ; 30 cm
Bibliografi : hlm. 191
Indeks
ISBN
978-979-068-831-5 (no. jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-837-7
1. Biologi-Studi dan Pengajaran
I. Judul
II. Nurul Urifah III. Ari Wijayati IV. Eminawati V. Tubagus Eko
VI. Anom Prasetyo
Bioteknologi
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah
membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan
telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 tahun 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/
pene
rbit yang telah be
rkenan m
enga
lihkan hak c
ipta
karyanya
kepada De
partemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelaj
aran yang
telah d
ialihkan
hak c
iptanya
kepada D
epartemen Pen-
didikan Nasional ini, dapat diunduh (
download
), digandakan, dicetak, dialihmediakan,
atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Di-
harapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan
guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah
buku ini sebaik-baiknya. Kami me-
nyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Sambutan
iii
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
iv
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karuniaNya buku Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA telah selesai
disusun.
Buku Biologi disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, yaitu Standar Isi.
Dihara
pkan si
swa
dapat bel
ajar a
ktif
dan
berpikir
kritis
untuk
menye
les
aikan
masalah.
Sehingga, siswa mampu mengembangkan potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang dimilikinya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, siswa membu-
tuhkan proses pembelajaran yang dapat membantu menghadapi segala tantangan
dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini dapat menjadi salah satu
media yang memberi pengetahuan tentang Biologi. Bahan-bahan pelajaran yang disa-
jikan dalam buku ini disusun secara sederhana, praktis, dan sistematis agar mudah
dipahami oleh siswa.
Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa dan pembaca lainnya.
Jakarta, Juni 2007
iv
Bioteknologi
v
Daftar Isi
Kata Sambutan
]
iii
[
Kata Pengantar
]
iv
[
Daftar Isi
]
v
[
Bab 1
Sel
A.
Pengertian Sel
]
2
[
B.
Bagian-Bagian Sel Tumbuhan dan Hewan
]
3
[
C.
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
]
9
[
D.
Transpor Melalui Membran Sel
]
13
[
Mari Berkompetensi
]
17
[
Bab 2
Struktur Jaringan Tumbuhan
A.
Jaringan Tumbuhan
]
20
[
B.
Pertumbuhan Primer dan Sekunder
]
24
[
C.
Struktur Organ
]
24
[
D.
Totipotensi Sel
]
34
[
Mari Berkompetensi
]
37
[
Bab 3
Struktur Jaringan Hewan
A.
Jaringan
]
40
[
B.
Organ
]
48
[
C.
Sistem Organ
]
49
[
Mari Berkompetensi
]
51
[
Bab 4
Sistem Gerak pada Manusia
A.
Kerangka Tubuh Manusia
]
54
[
B.
Otot
]
60
[
C.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Gerak
]
65
[
Mari Berkompetensi
]
69
[
Bab 5
Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
A.
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
]
72
[
B.
Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran Darah
]
81
[
C.
Sistem Transportasi pada Hewan
]
83
[
Mari Berkompetensi
]
89
[
Bab 6
Sistem Pencernaan pada Manusia dan Hewan
A.
Sistem Pencernaan pada Manusia
]
92
[
B.
Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pencernaan
]
100
[
C.
Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak
]
101
[
Mari Berkompetensi
]
103
[
v
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
vi
Bab 7
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
A.
Sistem Pernapasan pada Manusia
]
106
[
B.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan
]
113
[
C.
Sistem Pernapasan pada Hewan
]
115
[
Mari Berkompetensi
]
119
[
Bab 8
Sistem Ekskresi pada Manusia dan Hewan
A.
Sistem Ekskresi pada Manusia
]
122
[
B.
Kelainan dan Gangguan pada Sistem Ekskresi
]
129
[
C.
Sistem Ekskresi pada Hewan
]
130
[
Mari Berkompetensi
]
133
[
Bab 9
Sistem Koordinasi pada Manusia
A.
Sistem Saraf
]
136
[
B.
Hormon
]
149
[
C.
Panca Indera
]
153
[
Mari Berkompetensi
]
161
[
Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia
A.
Alat Reproduksi Manusia
]
164
[
B.
Gametogenesis
]
168
[
C.
Fertilisasi, Menstruasi dan Kehamilan
]
170
[
D.
Alat Kontrasepsi
]
173
[
E.
Air Susu Ibu
]
175
[
F.
Kelainan atau Penyakit pada Sistem Reproduksi
]
176
[
Mari Berkompetensi
]
179
[
Bab 11 Sistem Kekebalan Tubuh
A.
Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh
]
182
[
B.
Komponen Sistem Kekebalan Tubuh
]
183
[
C.
Respon Imunitas Humoral
]
185
[
D.
Respon Sekunder
]
186
[
E.
Imunisasi
]
187
[
Mari Berkompetensi
]
189
[
Daftar Pustaka
]
191
[
Indeks
]
192
[
vi
Bab 1 Sel
1
Bab
Bab
Sel
1
1
Peta Konsep
Ribosom
Retikulum endoplasma
Mikrotubulus
Peroksisom
Osmosis
Transpor aktif
Difusi
Endositosis dan ektositosis
Transpor melalui membran sel
Sel
Dinding sel
Kloroplas
Vakuola
Mitokondria
Sitoplasma
Pengertian sel
Nukleus
Mikrofilamen
Badan golgi
Bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan
Membran sel
Organel Sel
Lisosom
Perbedaan sel tumbuhan dan hewan
Sel hewan
Sel tumbuhan
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
2
Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan sel? Sel
merupakan unit terkecil organisme yang dapat melaksanakan
fungsi hidup sendiri dan berreplikasi atau memperbanyak diri.
Sel merupakan penyusun tubuh organisme. Berdasarkan jumlah
sel yang dimiliki makhluk hidup, organisme dibedakan menjadi
dua tingkatan, yaitu organisme unisel dan organisme multisel.
Pada organisme unisel, tubuhnya terdiri atas satu sel
sehingga seluruh kegiatan hidupnya dilaksanakan oleh sel itu
sendiri. Contohnya,
Amoeba
,
Paramecium
dan
Bakteri
. Pada
organisme multisel, tubuhnya tersusun atas banyak sel yang
memiliki fungsi masing-masing. Setelah mempelajari bab ini,
kamu akan mengetahui struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan, mari ikuti pembahasan berikut ini.
Pengertian Sel
A
Istilah sel pertama kali dipakai oleh
Robert Hooke
, kira-
kira 300 tahun yang lalu, untuk ruang-ruang kecil seperti kotak
yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dan bahan
tumbuhan lain di bawah mikroskop. Kemudian, tahun 1839,
fisiologiwan
Purkinye
memperkenalkan istilah protoplasma bagi
zat hidup dari sel. Istilah protoplasma Purkinye tidak memberi
pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi dapat dipakai
untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel.
Dalam tahun yang sama, 1839, seorang botaniwan
Matthias Schleiden
dan zoologiwan
Theodor Schwann
dari
Jerman, membuktikan bahwa sel hidup berisi cairan sitoplasma
untuk segala aktivitas dasar makhluk hidup. Pembuktian ini
berkembang menjadi teori sel yang menyatakan bahwa semua
tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar
dari kehidupan.
Ada beberapa makhluk hidup yang tubuhnya hanya terdiri
atas satu sel. Meskipun hanya terdiri atas satu sel, makhluk
hidup tersebut dapat melakukan semua fungsi kehidupan.
Organisme ini juga mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup,
misalnya makan, tumbuh, dan respons terhadap rangsangan.
Selain makhluk hidup bersel satu, terdapat banyak makhluk
hidup lainnya yang tubuhnya terdiri atas banyak sel. Masing-
masing selnya mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-
beda. Hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan unit dasar
struktural dan fungsional dari kehidupan.
Sel terdiri atas tiga bagian utama, yaitu selaput plasma atau
membran sel, sitoplasma, dan organel-organel sel. Antar bagian-
bagian sel tersebut terdapat koordinasi sehingga keseluruhannya
secara bersama-sama menyusun sistem yang kompak.
Gambar 1.1
Paramecium
Gambar 1.2
(a) Matthias Schleiden
(b) Theodor Schwann
(a)
(b)
Sumber: Image.google.co.id
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Sel
3
Gambar 1.3
Struktur sel secara garis besar
Pada tubuh makhluk hidup yang terdiri atas banyak sel,
sel-sel yang memiliki bentuk sama berkelompok untuk
melakukan satu fungsi tertentu, disebut
jaringan
. Satu kelompok
jaringan dapat digabungkan menjadi satu organ. Organ-organ
ini bergabung membentuk sistem organ, misalnya sistem
pencernaan dan sistem saraf. Sistem organ bekerja sama
membentuk individu.
Bagian-Bagian
Sel Tumbuhan dan
Sel Hewan
B
Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki persamaan dan
perbedaan struktur sel dan fungsinya. Persamaan sel tumbuhan
dan sel hewan adalah kedua sel memiliki bagian-bagian sel,
seperti membran sel, sitoplasma, nukleus, mitokondria, ribosom,
retikulum endoplasma (RE), aparatus golgi, lisosom, dan
peroksisom. Untuk mengetahui struktur dan fungsi bagian-
bagian sel tersebut, mari cermati uraian berikut ini.
Permukaan luar setiap sel dibatasi oleh selaput halus dan
elastis yang disebut
membran sel
. Membran ini sangat penting
dalam pengaturan isi sel, karena semua bahan yang keluar atau
masuk harus melalui membran ini. Hal ini berarti, membran
sel mencegah masuknya zat-zat tertentu dan memudahkan
masuknya zat-zat yang lain. Selain membatasi sel, membran
plasma juga membatasi berbagai organel-organel dalam sel,
seperti vakuola, mitokondria, dan kloroplas.
Membran plasma bersifat diferensial permeabel,
mempunyai pori-pori ultramikroskopik yang dilalui zat-zat
tertentu. Ukuran pori-pori ini menentukan besar maksimal
molekul yang dapat melalui membran. Selain besar molekul,
faktor lain yang mempengaruhi masuknya suatu zat ke dalam
sel adalah muatan listrik, jumlah molekul air, dan daya larut
partikel dalam air.
1. Membran Sel
Mitokondria
Retikulum
endoplasma
kasar
Nukleus
Lubang-lubang nukleus
Membran plasma
Nukleolus
Membran inti
Kromatin
Ribosom
Silia
Golgi kompleks
Retikulum
endoplasma halus
Mikrotubulus
Sentriol
Peroksisom
Lisosom
Mikrofilamen
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
4
3. Organel Sel
Organel atau organ kecil merupakan bagian isi sel di dalam
sitoplasma. Organel memiliki bentuk seperti kantong-kantong
yang berselaput dengan fungsi yang khas. Beberapa organel
ada dalam sitoplasma, antara lain:
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat
organel-organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah
air. Di dalam sitoplasma terlarut molekul-molekul kecil seperti
garam, gula, asam amino, asam lemak, nukleotida, vitamin, dan
gas-gas tertentu, serta ion dan sejumlah besar protein. Bahan
cair sitoplasma ini, disebut
sitosol
. Sejumlah enzim yang
diperlukan untuk metabolisme sel juga terdapat di sitoplasma.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia
yang vital, bahan dasar ini juga merupakan tempat lintasan
metabolisme tertentu, misalnya
glikolisis
. Fungsi sitoplasma
lainnya adalah sebagai tempat pergerakan organel-organel
dalam aliran sitoplasma.
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid (lemak
yang bersenyawa dengan fosfat). Bagian ekor dengan asam
lemak yang bersifat hidrofobik (nonpolar), kedua lapis molekul
tersebut saling berorientasi ke dalam. Sedangkan, bagian kepala
bersifat hidrofilik (polar) mengarah ke lingkungan yang berair.
Selain fosfolipid terdapat juga glikolipid (lemak yang
bersenyawa dengan karbohidrat) dan sterol (lemak alkohol
terutama kolesterol). Sedangkan, komponen protein terletak
pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa
protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam
integral dalam lapis ganda fosfolipid. Beberapa protein
membran adalah enzim, sedang-
kan yang lain adalah reseptor bagi
hormon atau senyawa tertentu
lainnya.
Komposisi lipid dan protein
penyusun membran bervariasi,
tergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun,
membran mempunyai ciri-ciri
yang sama, yaitu bersifat
permeable
selektif
terhadap molekul-molekul.
Sehingga, membran sel dapat
mempertahankan bentuk dan
ukuran sel.
Diskusikan dengan teman
sebangkumu. Apa fungsi
membran sel, selain
sebagai pembatas sel
dengan lingkungan
luarnya?
Gambar 1.4
Membran sel
Molekul
fosfolipid
Kepala
Ekor
Reseptor
protein
Glikoprotein
Protein
Karbohidrat
Transpor protein
Kolesterol
Sitoskeleton
Cairan di luar sel
Sitoplasma
Sumber: Encarta Library 2005
Bab 1 Sel
5
a.
Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel, terdapat
di semua sel eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa
dan sel darah merah mamalia dewasa. Bentuk inti umumnya
bulat hingga lonjong dengan garis tengah ± 10
μ
m (mikro meter)
dan panjangnya ± 20
μ
m. Umumnya tiap sel hanya memiliki
satu inti, tetapi ada juga organisme yang memiliki inti lebih
dari satu. Contohnya,
Paramecium
yang memiliki
dua inti, yaitu mikronukleus dan makronukleus.
Nukleus memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan sel, karena berfungsi
mengendalikan seluruh kegiatan sel. Hal ini
disebabkan karena inti sel mengandung
informasi genetika dalam bentuk DNA
(
deoxyribonucleic acid
). DNA mampu mereplikasi (membuat
tiruan diri) yang diikuti oleh pembelahan inti. Sehingga, inti
duplikasinya mengandung DNA yang sama seperti induknya.
Nukleus terbungkus oleh selaput inti dan mengandung
kromatin, satu atau dua nukleolus, dan nukleoplasma.
Selaput inti terdiri atas dua lapis membran. Selaput luar
berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma (lihat
Gambar 1.5), retikulum endoplasma tertutup oleh ribosom dan
terlibat dalam sintesis protein. Pada selaput inti terdapat pori-
pori yang memungkinkan pertukaran zat-zat antara nukleus
dan sitoplasma, misalnya keluarnya RNAd (
ribonucleic acid duta
),
masuknya protein ribosom, nukleotida, dan molekul yang
mengatur kegiatan DNA.
Di dalam inti terdapat nukleoplasma atau getah inti yang
berbentuk gel. Nukleoplasma mengandung berbagai substansi
kimia, seperti ion-ion, protein, enzim, dan nukleotid. Kromatin
tersusun atas untaian DNA yang terikat pada protein dasar.
Kromatin berarti materi berwarna, karena sifatnya yang
mudah menyerap warna agar bisa dilihat di bawah mikroskop.
Pada proses pembelahan sel, kromatin menyerap zat pewarna
secara intensif sehingga lebih mudah dilihat. Benang kromatin
mengerut (memendek) menyerupai benang terpilinyang disebut
kromosom
.
Nukleolus memiliki bentuk bulat, terdapat di dalam
nukleoplasma yang berfungsi dalam pembuatan RNA. Selain
itu, nukleolus mengandung banyak DNA yang bertindak
sebagai organisator nukleus dan mengandung salinan gen-gen
yang memberi kode RNA ribosom. Nukleolus akan melarut dan
tidak tampak lagi dalam profase (tingkat awal dalam proses
pembelahan sel) dan akan dibuat lagi oleh organisator pada
akhir pembelahan sel (telofase).
Gambar 1.5
Nukleus
Ribosom
Pori-pori
nukleus
Retikulum
endoplasma
Nukleolus
Kromatin
Selaput inti
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
6
b.
Mitokondria
Mitokondria adalah benda-benda bulat atau berbentuk
batang yang ukurannya berkisar antara 0,2 μm sampai 5 μm.
Jumlahnya berkisar dari hanya beberapa buah sampai lebih dari
1000 buah per sel. Sel-sel yang aktif atau yang memerlukan
energi lebih besar memiliki mitokondria yang lebih banyak,
misalnya sel hati yang mengandung lebih dari 1000
mitokondria.
Setiap mitokondria dibungkus oleh suatu membran ganda.
Membran dalam maupun membran luar terdiri atas suatu
lapisan ganda molekul fosfolipid. Membran luar bersifat licin,
sedangkan membran dalam melipat berulang-ulang menjadi
lipatan-lipatan yang masuk ke dalam ruang mitokondria
sehingga membran dalam menjadi luas. Lipatan dalam ini,
disebut
krista
.
Di dalam krista terdapat enzim untuk sistem
transmite
electron
yang sangat penting dalam mengubah energi potensial
dari bahan makanan menjadi energi potensial yang disimpan
di dalam ATP. Energi ATP ini digunakan oleh sel untuk
melakukan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, mitokondria
cenderung berkumpul di daerah sel yang paling aktif, misalnya
sel saraf dan sel otot. Kedua jenis sel tersebut mengandung
banyak mitokondria, karena paling aktif terlibat dalam transmisi
impuls listrik, kontraksi, dan sekresi.
c.
Ribosom
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil dengan
garis tengah lebih kurang 20 nm, berbentuk bulat, dan
tersuspensi dalam sitoplasma. Ribosom mengandung RNA dan
protein dengan perbandingan yang sama.
Ribosom berfungsi sebagai tempat pembuatan protein.
Ribosom dapat terikat pada membran retikulum endoplasma
atau terdapat bebas dalam matriks sitoplasma. Umumnya,
ribosom yang menempel pada RE berfungsi mensintesis protein
untuk dibawa keluar sel melalui RE dan golgi kompleks.
Sedangkan, ribosom yang terdapat dalam sitoplasma,
mensintesis protein untuk keperluan dalam sel. Dalam sel
terdapat kelompok yang terdiri atas lima atau enam ribosom
yang disebut
polisom
yang merupakan unit fungsional yang
efektif dalam sintesis protein.
d.
Retikulum endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan sistem membran yang
sangat luas di dalam sel. Retikulum endoplasma di bawah
mikroskop elektron, tampak seperti rongga atau tabung pipih
yang saling berhubungan dan menutupi sebagian besar
Gambar 1.6
Mitokondria
Gambar 1.7
Ribosom
Membran dalam
Membran luar
Krista
Matriks
Retikulum
endoplasma
Ribosom
Sumber: Image.google.co.id
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Sel
7
sitoplasma. Membran-membran ini mempunyai
struktur lipid protein yang sama dengan
membran lain dalam sel tersebut. Setiap
membran pada retikulum endoplasma memiliki
satu permukaan yang menghadap sitosol dan
yang lain menghadap bagian dalam rongga
tersebut.
Retikulum endoplasma (RE) dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu retikulum endoplasma
kasar (RE granular) yang banyak mengikat
ribosom dan retikulum endoplasma halus (RE agranular) yang
hanya terdiri atas membran saja. Kedua macam Retikulum
endoplasma ini, dapat ditemukan di dalam satu sel yang sama.
RE agranular mempunyai peranan dalam proses sekresi sel dan
sintesis lemak, fosfolipid dan steroid. Sedangkan, RE granular
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Di samping itu,
retikulum endoplasma juga berfungsi sebagai sistem transpor
substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke
nukleus.
e.
Badan golgi
Badan golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma
dewasa dan sel darah merah. Badan golgi terdiri atas anyaman
saluran yang tidak teratur yang tampak seperti susunan
membran yang sejajar tanpa granula. Bagian-bagian tertentu
saluran ini dapat membesar membentuk suatu kantung atau
vesikula yang berisi zat.
Badan golgi amat penting dalam sel-sel yang secara aktif
terlibat dalam sekresi. Badan golgi digunakan sebagai tempat
penimbunan sementara protein dan zat-zat lain
yang dibuat dalam retikulum endoplasma. Zat-
zat ini dalam badan golgi
dibungkus kembali
dalam kantung-kantung besar (vesikula). kemudian
vesikula tersebut bergerak ke
permukaan sel
(membran plasma), lalu membran vesikula
membuka dan mengeluarkan isinya ke luar sel.
Badan
golgi juga merupakan
tempat
sintesis
polisakarida, misalnya pada mukus. Selulosa yang
disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk
dinding sel, disintesis pada badan golgi.
f.
Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat dan dibatasi oleh
membran tunggal. Diameternya sekitar 1,5 μm. Lisosom
dihasilkan oleh badan golgi yang penuh dengan protein.
Gambar 1.8
Retikulum endoplasma (RE)
Gambar 1.9
Badan golgi
Retikulum
endoplasma
halus
Pori-pori
nukleus
Selaput inti
Cisternes
Ribosom
Retikulum
endoplasma
kasar
Bagian
sisternal
Lumen
Pengangkutan
ke vesikula
Sisterna
Perubahan
bentuk
vesikula
Pengangkutan
dari
vesikula
Sumber: Image.google.co.id
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
8
Lisosom mengandung berbagai macam enzim yang mampu
melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul, seperti
polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di
dalam sel. Enzim-enzim hidrolitik ini terkurung di dalam
lisosom sehingga menghalangi mencerna komponen-komponen
dalam sel. Jika enzim-enzim hidrolitik ini
merembes keluar dari lisosom, maka isi sel dapat
terhidrolisis. Oleh karena itu, lisosom dinamakan
kantung pembunuh diri.
Apabila bahan di dalam sel harus dicerna,
mula-mula bahan tersebut digabungkan dengan
lisosom, kemudian dihidrolisis. Bahan-bahan
tersebut adalah struktur subseluler lain, misalnya
mitokondria yang telah berhenti berfungsi, partikel-partikel
makanan, atau bakteri yang merugikan.
Lisosom juga berperan penting untuk menghancurkan sel-
sel yang tidak berfungsi lagi. Bila sel luka atau mati, lisosomnya
membantu dalam menghancurkannya. Misalnya, ekor
kecebong yang secara bertahap dihancurkan oleh lisosom.
g.
Peroksisom
Peroksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3 -
15 μm), dan dibatasi oleh membran tunggal. Peroksisom
dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Peroksisom juga penuh
berisi enzim dan yang paling khas adalah katalase. Enzim ini
mengkatalis perombakan hidrogen peroksida (H
2
O
2
), yaitu
produk yang berpotensi membahayakan metabolisme sel.
Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat, dan dalam perubahan purin dalam sel. Pada
hewan, peroksisom terdapat pada sel-sel hati dan ginjal.
Sedangkan, pada tumbuhan, terdapat pada berbagai tipe sel.
Peroksisom sel-sel tumbuhan sering mengandung bahan-bahan
yang terkristalisasi.
h.
Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada
sebagian besar sel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-
kira 25 nm dan diameter lumennya sekitar 15 nm. Protein yang
membentuk mikrotubulin disebut tubulin. Ada dua macam
tubulin, yaitu
α
tubulin dan
β
tubulin. Kedua tubulin ini memiliki
susunan asam amino yang berbeda. Dua molekul (
α
tubulin dan
β
tubulin) bergabung membentuk dimer. Dimer adalah blok
bangunan yang membentuk mikrotubulus. Dimer membentuk
dinding silinder dalam bentuk heliks (lihat Gambar 1.11).
Mikrotubulus
bersifat kaku sehingga penting dalam memperta
-
hankan atau mengontrol bentuk sel.
Gambar 1.10
Lisosom
Membran
plasma
Lapisan
lipid
Enzim
hidrolisis
Membran untuk
transpor protein
Kegagalan lisosom menja-
lankan fungsinya menye-
babkan penyakit seperti
silikosis dan rematik.
Bagaimana prosesnya?
Diskusikan dengan teman
sekelompokmu.
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Sel
9
Perbedaan antara
Sel Hewan dan Sel
Tumbuhan
C
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki bagian-bagian sel,
seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain memiliki persamaan,
sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan-perbedaan,
di antaranya adalah pada sel hewan terdapat sentriol,
sedangkan pada sel tumbuhan tidak terdapat organel tersebut.
Tetapi, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding
sel yang tidak dimiliki sel hewan.
Mikrotubulus berperan dalam pembelahan
sel, karena setiap kromosom bergerak ke kutub
pembelahan yang terikat pada gelendong mitotik
yang dibentuk oleh mikrotubul. Selain itu,
mikrotubul berguna sebagai saluran bagi arus zat
sitoplasma di dalam sel dan merupakan
komponen stuktural yang penting dari silia dan
flagela.
i.
Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang
berdiameter 5 - 6 nm, terdiri atas protein yang
disebut
aktin
. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan
atau
jaringan pada berbagai tempat dalam sel, misalnya terbentuknya
mikrofilamen yang memisahkan kedua sel anak yang akan
membelah. Selain itu, mikrofilamen berperan dalam gerakan
atau aliran sitoplasma. Mikrofilamen juga merupakan ciri-ciri
yang penting dalam sel yang berubah-ubah bentuknya.
Gambar 1.11
Mikrotubulus
1. Sel Hewan
Ciri khas sel hewan adalah memiliki sentriol. Sel hewan
mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di
dekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri
atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul, setiap
mikrotubul memiliki dua bagian yang terikat padanya. Kedua
sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus.
Sebelum sel membagi diri, sentriolnya melakukan duplikasi
dan satu pasang berpindah ke sisi berlawanan pada nukleus,
kemudian gelondong pembelahan terbentuk di antaranya. Pada
beberapa sel, sentriol berduplikasi membentuk benda basal silia
dan flagelata.
Tubulin dimer
Membran
sel
Mikrotubulus
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
10
Sel tumbuhan memiliki struktur yang tidak dimiliki oleh
sel hewan, di antaranya adalah adanya vakuola, kloroplas, dan
dinding sel.
a.
Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan,
dibatasi oleh membran yang identik dengan membran plasma.
Vakuola sering terbentuk karena pelipatan membran sel ke arah
dalam. Bahan atau buangan dapat ditemukan di dalam
vakuola.
Sel tumbuhan berisi banyak vakuola kecil-kecil, tetapi
dengan matangnya sel, terbentuklah vakuola tengah yang
besar. Molekul makanan yang terlarut, bahan buangan, dan
pigmen sering terdapat di dalamnya.
Vakuola memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1
)
Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial
permiabel untuk membangun turgor sel.
2)
Vakuola ada yang berisi pigmen dalam bentuk larutan,
seperti antosian, termasuk antosianin yang berwarna
merah, biru, dan lembayung, juga warna gading dan
kuning. Antosian dapat memberi warna pada bunga, buah,
pucuk, dan daun. Hal ini, berguna untuk menarik
serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi
penyerbukan atau persebaran biji.
3)
Vakuola tumbuhan, kadang-kadang mengandung enzim
hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom waktu
hidup. Setelah sel mati, tonoplas kehilangan sifat diferensial
permiabelnya sehingga enzim-enzimnya lolos keluar
menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
4)
Menjadi tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti
kristal kalsium oksalat dan beberapa alkaloid, seperti tanin.
Lateks (getah) dapat berkumpul dalam vakuola dalam
bentuk emulsi. Sel khusus yang berfungsi seperti ini disebut
latisifer
, misalnya pada
Hevea brasiliensi
dan
Cannabis sativa
.
5)
Menjadi tempat penyimpanan zat makanan terlarut yang
sewaktu-waktu dapat digunakan oleh sitoplasma.
Misalnya, sukrosa dan garam mineral.
b.
Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel-sel tumbuhan dan
ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya
dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter 5 - 8 μm dan
tebal 2 - 4 μm. Kloroplas dibatasi oleh membran ganda yang di
dalamnya terdapat sistem luar membran interval yang
2. Sel Tumbuhan
Gambar 1.12
Vakuola
Vakuola
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Sel
11
terbenam dalam matriks fluida yang disebut
stroma
. Membran
dalam, kaya akan fosfolipid dan protein. Selain itu, kloroplas
juga mengandung pigmen yang paling utama di antaranya
adalah klorofil. Klorofil terdapat dalam struktur seperti
tumpukan piring yang disebut granum (jamak: grana). Warna
hijau klorofil yang tergabung dalam membran, memberi warna
hijau pada kloroplas dan sel serta jaringan tumbuhan yang
terkena cahaya.
Klorofil menangkap energi matahari dan digunakan untuk
fotosintesis zat makanan. Jadi, kloroplas merupakan tempat
fotosintesis.
Pigmen-pigmen fotosintesis tumbuhan tingkat tinggi terbagi
menjadi dua macam, yaitu klorofil dan karotenoid. Kedua
pigmen ini berperan untuk menyerap energi cahaya, kemudian
mengubahnya menjadi energi kimia. Kedua pigmen terletak di
membran kloroplas. Klorofil berfungsi menyerap sinar merah
dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau, kecuali bila tertutup
oleh pigmen warna lain. Karotenoid merupakan pigmen
berwarna kuning, orange, merah atau coklat yang menyerap
sinar bergelombang antara biru-ungu.
Karotenoid terdapat pada beberapa bunga dan buah-
buahan sehingga memiliki warna yang cemerlang dan menarik
insekta, burung atau hewan lain untuk membantu penyerbukan
atau penyebaran biji. Misalnya, likopen yang merupakan
karoten pada kulit buah tomat yang merah. Karotenoid juga
berfungsi sebagai pelindung klorofil pada waktu sinar terlalu
kuat dan oksidasi oleh oksigen yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis. Ada dua tipe karotenoid, yaitu
karoten
dan
xantofil
.
c.
Dinding sel
Sebagian besar ganggang dan semua tumbuhan, di luar
membran sel terdapat pembungkus luar yang terdiri atas
selulosa polisakarida dan yang membentuk dinding sel yang
kaku.
Gambar 1.13
Struktur kloroplas
butir tepung
tetes lemak
ribosom bebas
ribosom pada
membran
polisom
grana
tilakoid
lamela antar
grana
membran luar
membran dalam
stroma
DNA
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
12
Penataan fibril-fibril selulosa terlihat beraturan sehingga
terbentuk dinding sel. Sifat-sifat linier molekul-molekul fibril
selulosa dan mudahnya pengikatan hidrogen intermolekuler
menyebabkan terbentuknya fibril-fibril yang panjang dan kaku.
Selain selulosa, dinding sel juga mengandung polisakarida
sebagai konstruksi penguat dinding sel. Untuk lebih mengetahui
perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan, mari cermati
Gambar 1.14 di bawah ini.
Gambar 1.14
Sel hewan dan tumbuhan
Retikulum
endoplasma
kasar
Ribosom
Retikulum
endoplasma
halus
Mitokondria
Membran sel
Sitoplasma
Lisosom
Sentriol
Golgi kompleks
membran nukleus
Nukleolus
Pori-pori nukleus
SEL HEWAN
SEL TUMBUHAN
Retikulum
endoplasma
kasar
Retikulum
endoplasma
halus
Kloroplas
Sitosol
Membran
plasma
Cytoskeleton
Golgi kompleks
Mitokondria
Vesikula
DNA
Nukleus
Ribosom
Nukleus
Nukleolus
Sitoplasma
Golgi kompleks
Mitokondria
Grana
Retikulum endoplasma
Kromatin
Krista
Matriks
Ribosom
Lisosom
Kromosom
Sentriol
Sentrosom
Dinding sel
Lamela tengah
Organel atau Bagian Lainnya
Organisme
Hewan
Tumbuhan
Setelah kamu mempelajari Gambar 1.14 di atas, berilah
tanda (
√
) pada kolom hewan dan tumbuhan bila organel yang
dimaksud atau bagian lainnya ada.
Sumber: Image.google.co.id
Tabel 1.1
Organel sel pada hewan dan tumbuhan
Bab 1 Sel
13
Membran inti
Stroma
Kloroplas
Vakuola
Tonoplas
Mikrofilamen
Membran sel
Plasmodesma
Leukoplas
Plastida
Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi di
dalam tubuhnya. Transportasi ini melibatkan sel atau membran
sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm (nano meter; 1 nm =
1 × 10
-9
m). Membran ini menghalangi gerak ion dan molekul
melewati membran. Hal ini sangat penting untuk menjaga
kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk
kegiatan enzim, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang
bersifat racun, dan memasok ion-ion yang penting dalam
kegiatan saraf dan otot.
Berikut ini akan dibahas macam-macam gerakan yang
melewati membran sel. Gerakan-gerakan ini terjadi pada
selaput organel dalam sel. Pada dasarnya, hanya ada empat
macam gerakan lewat membran sel ini, yaitu
difusi
,
osmosis
,
transpor aktif
, dan
endositosis
atau
eksositosis
. Setelah
mempelajari subbab ini, kamu dapat membandingkan keempat
transpor tersebut, mari cermati uraiannya.
Transpor Melalui
Membran Sel
D
1. Difusi
Difusi adalah, gerakan molekul dari suatu daerah dengan
konsentrasi yang tinggi ke daerah lain dengan konsentrasi lebih
rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul-molekul
tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung
pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya
larut partikel-partikel dalam lipid dan suhu.
Pada umumnya, zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu
molekul hidrofobik lebih mudah berdifusi melalui membran
daripada molekul hidrofilik. Selain itu, membran sel juga bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang tidak
bermuatan seperti H
2
O, CO
2
, dan O
2
. Dalam keadaan yang
sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
14
Diskusikan dengan
temanmu. Apa perbedaan
antara
peristiwa difusi dan
osmosis?
2. Osmosis
Gambar 1.15
Contoh peristiwa osmosis
Pada hakikatnya, osmosis merupakan suatu proses difusi.
Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput
yang permeabel secara diferensial. Pelarut universal adalah air.
Jadi, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui
selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut
berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkon-
sentrasi rendah (sedikit air). Proses osmosis akan berhenti jika
konsentrasi di dalam dan di luar sel telah seimbang.
Bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (sedikit
air atau hipertonik) daripada di luar sel, maka air yang ada di
luar sel akan masuk ke dalam sel. Peristiwa masuknya air ke
dalam sel tersebut dapat mengakibatkan pecahnya sel pada sel
hewan (hemolisis). Sedangkan, pada sel tumbuhan, sel hanya
akan menggembung karena ditahan oleh dinding sel.
Konsentrasi air yang tinggi di luar sel disebut
hipotonik
.
Sedangkan, bila sel memiliki konsen-
trasi zat terlarut lebih rendah (banyak air)
daripada di luar sel, maka air yang ada di
dalam sel akan keluar sel. Keluarnya air
dari sel akan mengakibatkan sel mengerut.
Pada sel hewan, mengerutnya sel ini disebut
krenasi
, sedangkan pada sel tumbuhan
disebut
plasmolisis
.
daripada molekul besar. Difusi sederhana dari molekul hidrofilik
yang besarnya lebih dari 7 - 8 Å (Å = angstrom = 10
-10
m) hampir
tidak dapat berlangsung karena terhalang oleh membran sel,
tetapi molekul tersebut dapat masuk ke dalam sel dengan cara
difusi terbantu atau
facilitated diffusion
.
Difusi terbantu tergantung pada suatu mekanisme transpor
khusus dari membran sel seperti permease. Permease adalah
suatu protein (enzim) membran sel yang akan memberi jalan
bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar dapat
melintasi dua lapisan lipid hidrofobik dari membran sel. Difusi
ADP ke dalam dan ATP keluar dari mitokondria juga
memerlukan difusi terbantu. Dalam semua proses difusi
terbantu, molekul bergerak ke arah gradien konsentrasi.
Membran
semipermeabel
Molekul
air
Membran
semipermeabel
Molekul
gula
Larutan
gula
Tabung
plastik
Air
Sumber: Encarta Library 2005
Bab 1 Sel
15
3. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan gerakan ion dan molekul
melawan suatu gradien konsentrasi dengan menggunakan
energi untuk masuk atau keluar sel melalui membran sel. Selain
memerlukan energi berupa ATP, transpor aktif juga
memerlukan enzim untuk memindahkan molekul dan ion dari
tempat konsentrasi rendah ke tempat konsentrasi tinggi. Agar
enzim dapat berfungsi sebagai pompa, maka enzim tersebut
harus dapat mengikat ion dan mengangkut ion dari satu sisi
membran ke sisi yang lain.
Molekul gula dan asam amino diangkut secara aktif ke
dalam sel menggunakan energi. Energi ini di peroleh dari
gradien konsentrasi Na
+
yang terjadi pada pengangkutan
natrium-kalium. Dengan bantuan suatu protein transpor
khusus, molekul glukosa dan ion natrium masuk ke dalam sel
bersama-sama. Kemudian, natrium tersebut dikeluarkan lagi
oleh pompa natrium-kalium. Dengan demikian, pompa
natrium-kalium tidak hanya mengangkut secara aktif Na
+
dan
K
+
, tetapi secara tidak langsung menyediakan energi untuk
proses pengangkutan yang lain.
Endositosis adalah suatu mekanisme pengangkutan bahan,
seperti makromolekul protein dari cairan di luar sel ke dalam
sel dengan membungkus makromolekul tersebut dengan cara
melekukkan sebagian dari membran sel ke dalam. Kantung
yang terbentuk kemudian melepaskan diri dari bagian luar
membran dan membentuk vakuola di dalam sitoplasma.
Kemudian, lisosom menyatu dengan vakuola endositik tersebut
dan isi dari organel tersebut menjadi satu membentuk lisosom
sekunder. Enzim-enzim lisosom akan mencerna makromolekul
menjadi bahan yang dapat larut (asam amino, gula, dan
nukleotida).
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis.
Pada sel-sel yang mengeluarkan protein dalam
jumlah yang besar, protein tersebut pertama-tama
berkumpul di dalam sebuah kantung yang dilapisi
membran di dalam aparat golgi, kemudian
bergerak ke permukaan sel, lalu mendekat pada
membran sel dan mengosongkan isinya ke luar.
4. Endositosis dan Eksositosis
Gambar 1.16
Endositosis dan eksositosis
Makanan yang masuk
secara endositosis
Bahan yang dikeluarkan
secara eksositosis
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
16
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1
23456789012345678901234567890121234567890123456
7
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kamu telah mempelajari sel. Hal-hal penting apa sajakah yang
harus diketahui dalam mempelajarinya? Catatlah dalam bentuk
rangkuman. Kemudian, tukarlah hasil rangkumanmu dengan
rangkuman teman. Berikan masukan dan saran pada rangkuman
masing-masing.
Daftar Istilah
Daftar Istilah
Aktin
= protein yang terdapat dalam otot dan menyatu dengan
miosin membentuk aktomiosin, terdapat dalam bentuk
filamen.
Difusi
= gerakan pasif molekul dalam larutan dari yang
berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah.
Eksositosis
= pengeluaran bahan dari dalam sel yang menggunakan
energi sel.
Endositosis
= pemasukan bahan ke dalam sel menggunakan energi sel.
Grana
= butir-butir yang terdapat pada kloroplas, mempunyai
membran tipis, mengandung klorofil dan karutenoid, ikut
aktif dalam proses fotosintesis.
Hipotonik
= sel atau jaringan sel yang memiliki tekanan osmosis lebih
rendah dibandingkan lingkungannya.
Histon
= protein basa yang kaya akan arginin dan lisin, terdapat pada
DNA nukleus sel-sel eukariotik.
Kloroplas
= plastid hijau yang biasanya berbentuk cakram dan tesusun
atas sistem selaput yang mengandung klorofil dan pigmen
lain untuk proses fotosintesis.
Krenasi
= sel yang mengalami pengerutan karena kehilangan air.
Nukleus
= suatu massa bulat dan padat di dalam inti sel, terdiri atas
protein dan butir-butir asam ribonukleat.
Osmosis
= gerakan pasif molekul dari larutan berkonsentrasi rendah
ke larutan berkonsentrasi tinggi.
Plasmolisis
= proses mengerutnya protoplasma dan diikuti dengan
penarikan sitoplasma dari dinding sel karena gerakan air
keluar sel yang disebabkan oleh osmosis.
Bab 1 Sel
17
1. Membran sel sangat penting karena
berbagai alasan,
kecuali
....
a. bersifat diferensial permiabel
b. mengendalikan pertukaran zat
antara sel
c. menjadi pembatas antara isi sel
dengan lingkungan luarnya
d. menjadi pembatas antara sitoplasma
dan nukleoplasma
e. sebagai reseptor
2. Transpor aktif merupakan transpor
yang ....
a. mengkonsumsi energi untuk
mengeluarkan atau memasukkan
ion-ion atau molekul melalui
membran sel
b. mengandalkan perbedaan kon-
sentrasi larutan sebelah dalam dan
luar membran sel
c. berjalan ke dua arah yang di-
pengaruhi muatan listrik
d. dipengaruhi oleh ion-ion Na dan
K tanpa energi
e. mengeluarkan energi
3. Sel merupakan satuan fungsi makhluk
hidup karena ....
a. semua jenis sel mempunyai fungsi
yang sama
b. melakukan apa yang dilakukan
oleh suatu individu organisme
sebagai keseluruhan
c. semua mahluk hidup terdiri atas
sel-sel
d. semua sel mempunyai jumlah dan
macam organel yang sama
e. Sel adalah unit terkecil makhluk
hidup
4. Enzim-enzim yang belum aktif
dibentuk dalam organel ....
a. golgi kompleks
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di setiap soal-soal berikut.
b. retikulum endoplasma
c. lisosom
d. mitokondria
e. ribosom
5. Peristiwa difusi merupakan ....
a. gerakan molekul dari ruang
hampa ke ruang yang berisi udara
b. gerakan molekul tanpa melalui
selaput permiabel
c. gerakan molekul dari daerah
kerapatan rendah ke daerah
kerapatan tinggi
d. gerakan molekul dari daerah
kerapatan tinggi ke kerapatan
rendah
e. gerakan molekul melalui selaput
permiabel
6. Organel yang berfungsi untuk
membentuk gelondong pembelahan
pada hewan adalah ....
a. sentriol
d. mikro tubulus
b. lisosom
e.
mitokondria
c. mikrofilamen
7. Organel yang berfungsi menghasil-
kan energi adalah ....
a. badan golgi
d. mitokondria
b. peroksisom
e. sentriol
c. ribosom
8. Berikut ini adalah organel-organel
yang hanya terdapat pada tumbuhan,
kecuali
....
a. kloroplas
d. sentriol
b. dinding sel
e. plastida
c. vakuola
9. Protein dihasilkan oleh organel ....
a. mitokondria
d.
peroksisom
b. ribosom
e. sentriol
c. badan golgi
Mari Berkompetensi
Mari Berkompetensi
Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA
18
10. Organel sel yang disebut kantung
pembunuh diri adalah ....
a. badan golgi
d.
lisosom
b. mitokondria
e. ribosom
c. retikulum endoplasma
11. Organ sel yang berperan mengarah-
kan kromosom ke kutub pada saat
pembelahan sel adalah ....
a. nukleolus
d. sentriol
b. nukleus
e. ribosom
c. badan golgi
12. Membran plasma terdiri atas kompo-
nen berikut,
kecuali
....
a. glikolipida
d. glikoprotein
b. karbohidrat
e.
sterol
c. fosfolipida
1. Apa perbedaan antara transpor aktif dan transpor pasif? Jelaskan dan beri contoh.
2. Organel apa yang berkaitan dengan respirasi atau daur Kreb?
3. Mengapa lisosom pada suatu ketika dapat berfungsi sebagai kantong pembunuh
diri?
4. Jika nukleus merupakan pengendali seluruh kegiatan sel, bagaimana hal ini dapat
dibuktikan?
5. Organel atau bagian apa yang dimiliki oleh sel tumbuhan, tetapi tidak dimiliki oleh
sel hewan? Mengapa tumbuhan harus memiliki organel tersebut, sedangkan hewan
tidak?
B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.
13. Krista terdapat pada organel ....
a. badan golgi
d. ribosom
b. mitokondria
e. nukleus
c. lisosom
14. Keluarnya air dari sel akan menyebab-
kan sel mengkerut. Pada sel hewan
peristiwa mengkerutnya sel ini disebut
....
a. plasmolisis
d.
hipotonik
b. hemolisis
e. endositosis
c. krenasi
15. Peristiwa mengkerutnya sel pada sel
tumbuhan karena air keluar dari sel
disebut ....
a. plasmolisis
d.
hipotonik
b. hemolisis
e. endositosis
c. krenasi